MINAHASA, Infosatu.co.id - Berawal dengan niat menagih hutang ke salah satu warga desa Sawangan kabupaten Minahasa bernama Andika, berakhir dengan keributan.
Menurut beberapa warga Sawangan, Jumat (07/07/2023), ada empat orang yang datang ke jaga 2 Desa Sawangan di rumah keluarga Kaureng-Waleleng, pada kemarin Kamis (06/07/2023) sekitar jam 20:30 Wita.
Tujuan keempat orang itu, untuk menagih hutang-piutang kepada nama Andika yang tinggal di rumah tersebut.
Kemudian, keempat orang tersebut diterima dengan baik oleh keluarga dan disajikan minuman panas. Selang beberapa menit kemudian salah satu dari empat orang yang disebut nama RM alias Rein dijuluki Metal langsung ancang-ancang mencabut senjata api (senpi).
"Saya tembak pa ngana Andika," kata Metal nada ancaman dengan dialek Manado.
Andika yang merasa terancam langsung mengatakan silahkan tembak.
"Tembak jo pa kita, kita nda tako," kata Andika dengan dialek Manado.
Setelah warga berbondong-bondong datangi lokasi keributan, keempat orang tersebut langsung meninggalkan lokasi kejadian.
Namun dalam investigasi Redaksi infosatu.co.id, diketahui kejadian yang sebenarnya dari penjelasan warga sebelumnya. Sangat berbeda dengan kejadian pada Kamis (06/07/2023) sekitar jam 20:30 Wita.
Dari penjelasan keempat orang yang datang ke Sawangan menjelaskan, ini bukan masalah hutang-piutang, ini jelas penggelapan.
"Intinya, Andika sebenarnya melakukan penggelapan kepada kami. Kami ada bukti semua dan ini bukan soal hutang-piutang," kata Metal.
Lanjut Metal, pertemuan itu jujur pihaknya tidak ada sama sekali membawa senjata api (Senpi). Malahan mereka memanggil warga dan meneriaki potas sampai banyak warga yang datang.
"Tunjukan bukti kepada saya jika saya membawa Senpi, karena jujur saya tidak sama sekali membawa senpi. Sedangkan kami saat disana, mereka teriaki warga ada potas sampai warga datang berkumpul," tegas Metal seraya menambahkan, kemungkinan disaat lagi emosi pihaknya sempat bicara mau tembak dan itu mereka merasa pihaknya ada membawa senpi.
"Keterangan mereka sudah keterlaluan, namun saya masih sabar. Asalkan Andika masih berniat baik untuk mengembalikan apa yang dia sudah gelapkan, karena saya punya ijin legal," tutupnya.
Disamping itu, SK merasa keberapatan dengan keterangan Andika, karena semuanya sangat berbalik belakang jika diungkapkan semua.
"Pertama, Andika ini saya panggil karena dia anak yatim piatu, saya ingin menjadi orang yang lebih baik," kata SK.
Namun jika Andika, lanjut SK, bicara memutar balikan fakta, saya akan selalu ingat kata-katanya.
"Masalah ini saya tidak akan perpanjang Saya akan ikhlaskan, namun kata-kata Andika ini akan saya ingat," tutupnya.
Penulis: Redaksi
Editor: Redaksi News