Iklan

Iklan

Perawat RS Siloam Dianiaya Hingga Trauma, Pelaku kini Diamankan Polisi

Redaksi
17 Apr 2021, 14:33 WIB Last Updated 2022-09-04T09:48:34Z

Pelaku Penganiayaan perawat berinisial JT (topi putih)di RS Siloam berinisial CRS berhasil diamankan polisi, Jumat (16/04/2021) malam. ©2021 infosatu.co.id 

SUMATERA SELATAN, Infosatu.co.id - Sempat viral video pria menganiaya seorang perawat beredar di media sosial, Jumat (16/04/2021). Pria berinisial JT itu merupakan ayah dari pasien di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Saat itu, JT berencana untuk menjemput anaknya yang sedang dirawat di rumah sakit, Kamis (15/04/2021).


Kronologis kejadian Perawat Dipukul


JT menduga perawat berinisial CRS (28), tidak benar pada saat melepaskan infus di tangan anaknya.


Ketika hendak menjemput, JT mendapati tangan anaknya berdarah setelah jarum infus dicabut oleh perawat CRS. Melihat hal itu, JT lalu memanggil korban untuk menemuinya di ruang perawatan.


CRS lalu dipanggil ke kamar pasien, dan perawat lainnya diminta meninggalkan korban. JT menanyakan bagaimana korban melepaskan selang infus di tangan anaknya.


Belum sempat korban menjawab, terlapor langsung memukul muka sebelah kiri korban menggunakan tangannya.  JT yang marah langsung menampar wajah korban.


Teman korban yang melihat aksi itu mencoba melerai, namun terlapor langsung mendekati korban dan kembali memukul muka korban menggunakan tangan kanannya.


Korban hingga mengalami luka dan memar. Pelaku penganiayaan diketahui berinisial JT, yang merupakan ayah seorang pasien di rumah sakit tersebut.


CRS mengalami luka lebam di bagian wajah, lantaran dipukul JT. Tak hanya itu, CRS diminta untuk bersujud dan memohon maaf. Namun, lagi-lagi korban ditendang oleh pelaku di bagian perut hingga akhirnya dipisahkan oleh perawat yang lain.


"Korban kemudian dibawa keluar, namun terjadi tarik menarik antara korban dan saksi hingga terlapor menarik rambut korban," katanya Kasubbag Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah, Jumat (16/04/2021), seperti dikutip dari tribunnews.


Kemudian, CRS berhasil keluar dan selanjutnya korban dibawa ke ruang emergency. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami memar dibagian mata sebelah kiri, sakit bagian bibir dan perut.


"Rambut korban juga sempat dijambak oleh terlapor. Korban berhasil keluar kamar setelah diselamatkan rekannya," kata Abdullah.


Perawat yang jadi Korban Pemukulan Alami Trauma


Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang, dr Bona Fernando mengungkapkan, kondisi korban penganiayaan masih dalam perawatan pihaknya. Bona mengungkapkan, saat ini kondisi korban mengalami trauma yang cukup hebat.


"Saat ini perawat tengah kami rawat untuk menyembuhkan bukan hanya fisik, tapi juga psikisnya. Karena memang beliau (korban) mengalami trauma yang cukup hebat," katanya.


Untuk menyembuhkan psikis dari perawat tersebut, pihaknya telah memiliki tim psikolog yang telah diturunkan untuk membantu korban.


"Dari kemarin tim psikolog kita sudah turun untuk menangani korban. Dan saya juga berterima kasih sekali banyak support dan dukungan tak hanya dari internal tapi dari luar juga yang mendukung kami," katanya.


Pelaku Pemukulan Perawat Langsung Diamankan Polisi


Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi, membenarkan pria yang menganiaya perawat itu telah diamankan. Ia mengatakan, pelaku dibawa ke Polrestabes Palembang.


"Nanti ya, sabar, kita masih di perjalanan menuju Polrestabes Palembang," katanya.


Informasi yang dihimpun, pelaku ditangkap di kawasan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel. Setibanya di Polrestabes, JT langsung dibawa turun dari mobil menuju Unit Pidana Khusus (Pidsus).


Ketika ditanya oleh wartawan, JT hanya menundukkan kepala tanpa menjawab satu kata pun. Saat ini JT masih dalam pemeriksaan di ruang Pidsus Polrestabes Palembang.


Penyesalan diungkapkan JT (38) usai nekat menganiaya CRS seorang perawat RS Siloam. Sambil menundukan kepala pelaku menyesali perbuatannya.


"Saya emosi sesaat dan saya menyesali perbuatan saya, saya benar-benar minta maaf kepada korban dan pihak RS Siloam," katanya.


Ditemui saat press release di Polrestabes Palembang, JT mengatakan mendengar anaknya menangis pada saat pulang dari RS Siloam ia emosi.


"Saya emosi hingga nekat mendatangi perawat tersebut di RS tersebut," katanya Sabtu (17/04/2021).


Pengusaha sparepart mobil dan motor di Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten OKI ini menjelaskan, yang membuatnya tambah emosi karena ia harus bolak balik menjenguk anaknya di RS tersebut, ditambah lelah bekerja.


"Anak saya sudah empat hari dirawat di sana dan saya harus bolak balik untuk menjenguknya. Mendengar infus anak saya dilepas hingga anak saya menangis saya tidak terima," katanya.


Saat ini, JT pelaku penganiayaan terhadap CRS, sudah berhasil diamankan Unit Reskrim Polrestabes Palembang ditempat persembunyiaanya, Jumat (16/4/2021) malam.


"Benar pelaku berhasil diamankan di tempat persembunyiaanya di Ogan Komring Ilir (OKI), ujar Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi ketika di konfrimasi, Jumat (16/04/2021.


Pantuan di lapangan, pelaku tiba di Polrestabes Palembang sekira pukul 22.30 WIB.


Terlihat pada saat di bawa menuju ruangan Unit Pidsus Polrestabes Palembang, pelaku menggunakan topi putih dan baju berkera warna biru dongker.


Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polrestabes Palembang Komisaris Polisi M Abdullah mengatakan, dari hasil visum, CRS mengalami luka memar di bagian mata kiri dan bengkak di bagian bibir.


Abdullah menjelaskan, mereka saat ini masih melakukan pemeriksaan kepada para saksi atas kejadian tersebut. Hasil visum juga sudah diterima penyidik untuk menindaklanjuti laporan itu.


"Pelaku bisa dikenakan Pasal 351 tentang penganiayaan. Pelaku nanti akan kita periksa untuk kejadian ini," tutup Abdullah.


Sikap Persatuan Perawat Nasional Indonesia


Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sumatra Selatan (Sumsel), Subhan mengatakan, bahwa sudah dilakukan visum dan dilaporkan ke Polrestabes Palembang.


"Dari hasil visum ada lecet di daerah muka. Sekarang korban masih dirawat di RS Siloam, karena ada keluhan pusing," kata Subhan, Jumat (16/04/2021).


Lebih lanjut ia mengatakan, memang orang nggak mungkin langsung marah dan mukul, pasti ada sebabnya. Nah itu yang sedang dipelajari, apakah sebabnya ada kelalain, kesalahan atau ketidaksopanan. Kalau itu ranahnya kode etik keperawatan.


Menurutnya, terlepas dari apapun itu, ketika sudah melakukan pemukulan itu penganiaya. Maka siapapun itu, mau perawat, dokter atau masyarakat umum ia nggak boleh melakukan kekerasan seperti itu. Karena sudah masuk unsur pidana.


"Selaku organisasi profesi dimana yang dipukul perawat maka kami akan memperjuangkan hak kita sebagai perawat. Dalam hal ini aman dalam bekerja," katanya.


Maka sikap dari PPNI Sumsel akan mendampingi, akan melindungi kawan-kawan, apapun konsekuensinya. Kalau sudah berhubungan dengan rana hukum artinya akan disiapkan tim hukum.


"Jadi kami akan mendampingi apapun upaya yang dilakukan sampai upaya hukum, hingga masalah ini selesai. Kami akan mendukung upaya lanjut, karena kami tidak mau anggota kami dianiaya," tegasnya.


Menurut Subhan, selama ia menjabat sebagai Ketua PPNI Sumsel, sejak 2016 baru kali ini ada kejadian seperti ini.


"Memang pernah ada di daerah, tapi itu tidak seperti ini," tutupnya.


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Perawat RS Siloam Dianiaya Hingga Trauma, Pelaku kini Diamankan Polisi

Terkini Lainnya

Iklan