Iklan

Iklan

Gadis-gadis Desa Diperkosa, Pendeta di Beoga Papua Ungkap Kekejian KKB

Redaksi
17 Apr 2021, 18:29 WIB Last Updated 2022-09-04T09:48:34Z

Pendeta Jupinus Wama (berkemeja biru) memberi kesaksian soal kekejaman KKB. (Foto: dok. Satgas Nemangkawi). ©2021 infosatu.co.id 

PAPUA, Infosatu.co.id - Kekejian gerombolan kelompok kriminal bersenjata (KKB) diungkapkan Pendeta di Distrik Beoga, Puncak, Papua. Pendeta bersaksi bahwa KKB memperkosa gadis-gadis desa. Beoga menjadi 'hitam' karena ulah KKB.


Pendeta di Papua Bersaksi Kekejian KKB


Kesaksian soal kekejaman KKB di Beoga ini disampaikan oleh Satgas Nemangkawi lewat keterangan pers tertulis serta video, Sabtu (17/04/2021) dikutip dari detikcom.


"Kami para gembala (gereja) su tidak dianggap lagi. Kampung Kami (Beoga) su hitam karena mereka (KKB)," kata Pendeta Jupinus Wama.


Pendeta Jupinus Wama berasal dari Kampung Julukoma, Distrik Beoga. Dia juga merupakan pegawai yang mendampingi aparat TNI dan Polri yang melihat proses olah TKP di bangunan sekolah yang dibakar KKB.


KKB Perkosa Gadis-gadis di Desa


KKB membakar bangunan sekolah, membunuh dua guru pendatang, merusak rumah warga asli, dan memperkosa anak-anak gadis warga yang berusia di bawah umur. Pendeta Jupinus lantas mencurahkan isi hatinya. Pendeta Jupinus tidak dapat menoleransi perbuatan KKB yang tidak beradab.


"Masyarakat marah, tuan tanah marah, Tuhan marah. Kami semua su (sudah) marah sekarang. Mereka kasih hancur bukan hanya gedung sekolah saja, tapi kita punya anak-anak perempuan mereka kasih hancur. Kami su di rumah, rumah pun mereka kasih hancur," kata Jupinus mencurahkan kepedihan warga atas perbuatan tak berperikemanusiaan KKB.


Dia menyebut 'anak-anak perempuan mereka kasih hancur' yang artinya pemerkosaan KKB terhadap gadis-gadis desa.


Pendeta Jupinus mengatakan sesungguhnya sejumlah warga masih dirundung kekhawatiran akan kemunculan KKB. Kehadiran TNI-Polri membuat Pendeta Jupinus dan warga merasa aman.


"Sekarang su aman, Bapak-bapak su datang, kita panggil kembali keluarga yang sudah hilang di hutan dan guru-guru," tutup Pendeta Jupinus.


6 Nyawa Melayang ditembak KKB


Dalam sepekan terakhir, KKB telah mengakibatkan empat nyawa melayang, meliputi nyawa warga yang berprofesi sebagai guru hingga tukang ojek. KKB merusak sekolah, rumah warga, dan membakar rumah anggota DPRD di Beoga.


Pada Kamis (08/4), seorang guru SD atas nama Oktavianus Rayo (43) tewas ditembak KKB di Kampung Julukoma. Pada Jumat (09/04), guru SMP bernama Yonathan Randen tewas ditembak KKB.


Tukang ojek bernama Udin (41) tewas ditembak KKB di Pasar Ilaga, pada Rabu (14/04). Pada Kamis (15/04), seorang pelajar SMA di Ilaga tewas ditembak KKB.


Mudah - mudahan TNI-Polri bisa mengatasi masalah ini dengan cepat.


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Gadis-gadis Desa Diperkosa, Pendeta di Beoga Papua Ungkap Kekejian KKB

Terkini Lainnya

Iklan